Hyperchange

Sekitar 250 tahun yang lalu, jika bangsa-bangsa eropa tidak berpikir besar dan tidak melakukan perubahan secara mendasar,mendalam dan menyeluruh. Mungkin hingga saat ini mereka masih terbelenggu kebodohan atau keterbelakangan (the dark age). Jika bangsa-bangsa eropa merasa nyaman (comfortzone syndroom) dengan kondisi mereka pada masa itu, maka mereka tidak akan menjadi Negara maju dan adidaya seperti sekarang ini. Kemudian inggris mempelopori revolusi industry melalui temuan mesin-mesin mekanik yang mengubah wajah dunia dalam menghasilkan sesuatu. Revolusi industry tidak sampai disitu, ternyata ia menciptakan perubahasan yang sangat dasyat pada pase-pase berikutnya. Industrialisasi menuntut kewirausahaan, inovasi, bahan baku dan pasar. Akhirnya, peta duniapun berubah total. Penguasaan bangsa-bangsa beserta bahan baku yang dikuasainya, perang ideology, dan perang informasi terjadi dari hari ke hari. Sebelumnya, semua pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia yang membutuhkan banyak tenaga manusia kemudian berpindah kemesin yang tidak  memerlukan banyak manusia, cukup satu orang saja yang menjalankannya. Sebagai perbandingan, bila 1 produk diperlukan 10 orang (1;10) maka dengan mesin 1 produk cukup dengan 1 orang saja (1;1). Inilah yang saya maksud dengan hyperchange. Perubahan yang Sangat agresif, terus berkesinambungan, Bicara kecepatan perubahan saya bagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu
Low change, yaitu perubahan sangat lambat. Secara sadar ataupun tidak, sebetulnya semua manusia melakukan perubahan terhadap dirinya sendiri. Hanya benda mati yang tidak melakukan perubahan. Jika ada yang mengatakan bahwa si A tidak perah berubah sebetulnya kurang tepat. Manusia type low change kebingungan mau berubah kearah mana. Hal ini disebabkan karena taraf pendidikan yang rendah, komunitas/lingkungan yang tidak mendukung, tidak terencana dan yang jelas mereka tidak sadar.   
Middle Change, yaitu perubahan yang sifatnya lambat. Pada kondisi ini lebih baik bila dibandingkan dengan low change karena mereka memiliki kesadaran untuk berubah kearah yang lebih baik. Sedikit lebih terarah, memiliki goalsetting yang lumayan dalam arti targetnya kecil dan memiliki spirit yang biasa-biasa saja. Karakter orang seperti ini yaitu berfikir pragmatis, apa adanya, tidak idealis, jangka pendek.
Hyperchange, yaitu perubahan yang super cepat, sangat dinamis, sangat agresif. Semua manusia bisa melakukannya, perubahan yang dilakukan tidak saja berdampak kedalam namun berdampak positif keluar.
Seperti halnya abad XXI yang mempunyai julukan-julukan sebagai Abad Sains dan Teknologi (The Age of Science and Technology) dan Abad Kecemasan (The Age of Anxiety), abad XXI pun mulai mendapat macam-macam julukan, seperti Abad Teknologi Canggih (The Age of Hi Tech), dan Abad Globalisasi. Semuanya mengisyaratkan bahwa abad 21 ditandai oleh berbagai perubahan serba cepat dalam hampir segala bidang kehidupan. Sebagai contoh, hadirnya teknologi internet dan fenomena globalisasi dengan pasar-bebasnya memberi dampak yang luas pada kehidupan manusia secara pribadi dan sosial. Informasi apa pun dari dalam dan luar negeri menjadi mudah diperoleh bagi mereka yang memanfaatkan teknologi tersebut. Hal ini tentunya berpengaruh hampir pada semua aspek kehidupan. Noe, et al. (2000) menyatakan bahwa sumber daya manusia mempunyai fungsi penting dalam menentukan kesuksesan ketika perusahaan menghadapi tantangan-tantangan globalisasi. Tantangan- tantangan tersebut terdiri atas pasar global yang semakin luas, daya saing sumber daya manusia di pasar global dan bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia untuk menghadapi pasar tenaga kerja.

0 komentar:

Posting Komentar

Peternakan Kelinci Holland Lop Sheno dan Rizky
Jl. Cikadut Dalam (Arah Terminal Cicaheum Bandung) No. 270, RT 6/ RW 3, Mandalajati, Karang Pamulang, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40273
0819-1050-0571

www.jualkelincihollandlop.info