Kisah Han dan Song Hidup bertetangga | Kisah Renungan

Dari:
Julian Patra 'Iyan'
Kepada:
Anggota Pecinta Kisah Nyata, Cerita Motivator, Kisah Renungan dan Info Penting V

Pesan:
Keluarga Han dan keluarga Song bertempat tinggal bersebelahan di
propinsi Thai Chong beberapa abad silam. Han merupakan pedagang
buah-buahan sedangkan Song pedagang tahu. Mereka bertetangga dan
menjalankan usaha masing-masing di depan rumah mereka.

Suatu hari, ketika musim kemarau melanda propinsi Thai Chong
mengakibatkan langkah kaki kuda yang menapak di atas tanah kering dan
berlalu-lalang di depan rumah mereka menimbulkan debu-debu yang
berterbangan ke segala penjuru.Debu-debu mengotori udara di sekitar
tempat tinggal mereka, termasuk barang-barang dagangan mereka berdua.
Song berniat baik untuk mencegah debu-debu di jalan berterbangan,
menyirami jalan tanah di depan rumah mereka dan sekitarnya, termasuk
jalan di depan rumah keluarga Han. Menyaksikan jalan di depan rumahnya
disirami, Han bukannya berterimakasih, sebaliknya Han yang cenderung
berpikiran negative dan terkenal suka mencari masalah dengan orang
lain, menyalahkan Song. Han memperingati Song agar jangan menyirami
jalan di depan rumahnya.

Selanjutnya Song hanya menyirami air di depan rumahnya saja. Merasa
belum puas Han memberi peringatan kedua kali agar Song jangan sama
sekali menyirami jalan. Song tidak menanggapi Han, sebagai akibatnya
sebuah dendam tergores di hati Han. "WAJARKAH ? MENGINGAT NIAT BAIK
SONG? SERTA YANG DISIRAMINYA HANYALAH JALAN DI DEPAN RUMAHNYA SENDIRI?

Dendam yang tergores mengakibatkan Han tidak menyudahi usahanya dalam
mencari kesalahan Song. Han mengalihkan permasalahan kepada pohon
jeruk yang ditanam Song di halaman belakang rumahnya. Selama ini buah
jeruk di dahan pohon yang tumbuh melewati pagar halaman Song dipetik
dan dinikmati oleh Han. Namun Song tidak mempermasalahkannya, karena
menurutnya itu adalah rejeki Han yang dapat turut menikmati buah jeruk
yang ditanamnya. Malahan sebagian jeruk diberikan Song kepada Han
untuk dijual tanpa meminta imbalan apapun. Kini Han mempermasalahkan
daun-daun dan ranting pohon jeruk yang mengotori halaman belakangnya.
Ia menuntut agar Song membersihkan halamannya. Song yang sabar
membersikan halaman Han, kemudian ia memotong dahan-dahan pohon yang
tumbuh melewati pagar halaman Han agar daun-daun dan ranting pohon
jeruk tidak berjatuhan lagi di halaman umah Han. Sampai di sini Han
merasa dirugikan karena tidak dapat menikmati buah jeruk lagi, semakin
menimbun dendam pada Song.

Beberapa hari kemudian, Han terperajat ketika Song mengantarkan
sekeranjang jeruk ke rumahnya. Namun kebaikan Song masih saja
dicurigai oleh Han. Setelah Song pulang, Han mengupasi seluruh jeruk
di keranjang untuk meyakinkan dirinya apakah jeruk-jeruk tersebut
beracun atau tidak. Akhirnya sekeranjang jeruk tersebut tidak dapat
dijual lagi, dan jeruk yang telah dikupas kulitnya tidak habis dimakan
Han sehingga banyak terbuang. Atas ketabahan dan kebaikan Song, Han
mulai menyadari kekeliruan-kekeliruannya. Namun Han belum sepenuhnya
berubah. Suatu sore, saat hujan mengguyur dan mengakibatkan banjir,
Han menyalahkan Song yang rumahnya terletak di dataran yang lebih
tinggi sehingga air dari halaman rumah Song mengalir ke rumahnya,
karena Song tidak dapat mencegah sifat air yang selalu mengalir ke
tempat rendah, mengakibatkan Han murka, ia melaporkan Song ke pejabat
setempat.
Han berkata pada pejabat bahwa Song menyebabkan seluruh barang di
rumahnya terendam air. Pejabat menanyakan berapa kerugian yang dialami
Han. Han menjawab sebesar 20 Tael emas, namun bisa dicicil 5 kali.
Pejabat menanyakan dari mana dia tahu bahwa Song sanggup membayarnya.
Han menjawab biasanya apapun permintaan atau tuntutan nya pada Song
pasti ia akan menyanggupinya. Song berkata kepada pejabat bukan
kemauannya air mengalir merendami rumah Han. Pejabat lalu berkata
kepada Han, Song akan mengganti seluruh kerugianmu bila anda dapat
membuktikan air mengalir dari tempat yang rendah ke tempat yang
tinggi. Han tesipu malu atas kebijaksanaan sang pejabat. Han tidak
sanggup melakukannya, sehingga masalah dianggap selesai.
Ditengah perjalanan pulang, Han tersandung akar pohon, sehingga jatuh
terjerebab, ia mengalami patah kaki.

Menyaksikan kemalangan Han, Song memapahnya ke tabib, setelah diobati
Song memapahnya hingga kembali kerumahnya. Sejak saat itu Han tidak
lagi mencari kesalahan / masalah kepada Song. Ia telah benar-benar
menyadari kesalahan dan kekeliruannya. Akhirnya kedua keluarga
tersebut hidup rukun dan harmonis.

Source : email sahabat
********************
klo ada comment boleh di tulis di wall grup ini, caranya
1. Judul Artikel
2. Testi tentang artikel tersebut
3. Testi tentang grup ini
4. Kumpulkan Point Privilege Member kalian (Info klik
http://www.facebook.com/topic.php?topic=16318&uid=287105207511 )
thx
<!Y@N>

0 komentar:

Posting Komentar

Peternakan Kelinci Holland Lop Sheno dan Rizky
Jl. Cikadut Dalam (Arah Terminal Cicaheum Bandung) No. 270, RT 6/ RW 3, Mandalajati, Karang Pamulang, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40273
0819-1050-0571

www.jualkelincihollandlop.info