Fwd: [Al Azhar Comunity] Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia...

---------- Forwarded message ----------
From: Shaiful Arsyad <notification+iccz6vhe@facebookmail.com>
Date: Thu, 19 Jan 2012 04:35:52 -0800
Subject: [Al Azhar Comunity] Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia...
To: Al Azhar Comunity <147835358624156@groups.facebook.com>

Shaiful Arsyad mengirimkan sesuatu di Al Azhar Comunity

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu
ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah
tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai mereka membayar semua
barang belanjaan. Tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik
belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman
dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri
kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami
sedekah, Bu!" Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia
menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita
pengemis itu lalu menerimanya. Tatkala ia tahu jumlahnya dan ternyata
itu tidak mencukup kebutuhannya, ia kemudian menguncupkan jari-jarinya
dan ia arahkan kearah mulutnya, kemudian ia memegang kepala anaknya
dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke arah
mulutnya. Seolah ia berkata dengan bahasa isyarat, "Aku dan anakku ini
sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah
untuk bisa membeli makanan." Mendapati isyarat pengemis wanita itu,
istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah
berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"
Ironisnya meski ia tidak menambahkan sedekahnya malah istri dan
putrinya Budiman menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli
cemilan.

Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna
mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang adalah tanggal dimana ia
menerima gajian dari perusahaannya, karenanya Budiman ingin mengecek
saldo rekeningnya. Ia sudah berada di depan ATM. Ia masukkan kartu ke
dalam mesin tersebut. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat
kemudian muncullah beberapa digit angka yang membuat Budiman
menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah
masuk ke dalam rekening. Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan
jutaan rupiah dari ATM. Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah
menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga,
namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Kemudian
uang itu ia lipat menjadi kecil dan ia berniat untuk berbagi dengan
wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah. Budiman memberikan
uang itu. Lalu saat sang wanita melihat nilai uang yang ia terima
betapa girangnya dia. Ia berucap syukur kepada Allah dan berterima
kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan:
"Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Terima kasih tuan!
Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga.
Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan
keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah.
Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga
tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di
surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu
mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap
terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi
sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali
lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik,
Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!" Deggg...!!! Hati
Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya wanita tadi sungguh
berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan.Sejurus
kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari
menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di
sana. Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri
dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman
kini mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa
Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata
Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita
tadi sebanyak 10 ribu rupiah!" Awalnya istri Budiman hampir tidak
setuju tatkala Budiman menyatakan bahwa ia memberi tambahan sedekah
kepada wanita pengemis, namun Budiman melanjutkan kalimatnya:
"Bu...aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia
berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu
saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita.
Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt
sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku
sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana
ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu
rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan
tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.
Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu
bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau
memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah,
apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa,
ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun
sedikitpun aku tak berucap hamdalah." Budiman mengakhiri kalimatnya
dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang
menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama
ini kurang bersyukur sebagai hamba. Ya Allah, ampunilah kami para
hamba-Mu yang suka lalai atas segala nikmat-Mu

Untuk mengomentari kiriman ini, balas email ini atau kunjungi:


http://www.facebook.com/n/?groups%2F147835358624156%2F236633729744318%2F&mid=5820b55G6bde9a81G18e95deG96&bcode=ohBHFApc&n_m=rizkymf%40gmail.com

=======================================
Balas email ini untuk menambahkan komentar. Ubah pengaturan pemberitahuan:
http://www.facebook.com/n/?groups%2F147835358624156%2F&view=notifications&mid=5820b55G6bde9a81G18e95deG96&bcode=ohBHFApc&n_m=rizkymf%40gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar

Peternakan Kelinci Holland Lop Sheno dan Rizky
Jl. Cikadut Dalam (Arah Terminal Cicaheum Bandung) No. 270, RT 6/ RW 3, Mandalajati, Karang Pamulang, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40273
0819-1050-0571

www.jualkelincihollandlop.info