
Dan menurutnya Isu pembubaran tersebut harus segera di hentikan, karena hanya upaya pihak tertentu untuk menggunakan momentum peristiwa di Kalimantan untuk memperjuangkan kepentingan kelompok tertentu.

Tidak sekedar itu,Menurutnya, ada sejumlah hal yang membuat HTI tak sependapat dengan desakan pembubaran FPI. Pertama, Rahmat mempertanyakan kelompok yang menolak FPI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 11 Februari 2012. “Kan penggeraknya gembong narkoba itu,” ujar dia.
Lanjutnya, aksi kekerasan tidak menjadi monopoli FPI saja. Organisasi lain, kata dia, juga sering melakukan kekerasan, serta organisasi-organisasi massa yang berafiliasi ke partai politik
”Termasuk underbouw dari partai-partai politik, banyak melakukan tindak kekerasan tapi dibiarkan,” katanya.
Apalagi, tambah Ustadz Rahmat, FPI hanya melakukan kekerasan terhadap kemaksiatan. Itu pun setelah berkoordinasi dengan polisi dengan memberikan surat hingga tiga kali yang sering tidak ditanggapi, sehingga FPI turun menutup tempat maksiat tersebut.
“ Ini yang dilakukan karena tidak adanya respon dari pihak yang berwajib atau keamanan,” ujar dia.
“Jadi, menurut saya, desakan pembubaran itu sangat tidak bisa diterima. Itu lebih kepada upaya untuk melegalkan kemaksiatan.”
FPI, jelas Ustadz Rahmat, juga sudah banyak berubah daripada tahun-tahun sebelumnya. Ormas ini, katanya, telah mengalami perkembangan dan bertambah intelek.(bilal/arrahmah.com)
0 komentar:
Posting Komentar