Mengetahui positioning diri

Sering terjadi reaksi individu “pekewuh", ragu, tidak cermat, karena ia tidak bisa, atau tidak tahu harus berbuat apa dalam menghadapi situasi yang sulit. Untuk itulah kita perlu berambisi untuk senantiasa memperkuat kompetensi kerja kita. Kompetensi perlu dikembangkan tidak sebatas pada keterampilan dan pengetahuan saja, tapi juga sikap profesional dan prinsip. Galilah prinsip profesional dari orang-orang yang lebih berpengalaman, pertemuan profesi, buku, jurnal, dan pelatihan. Seorang engineer pengeboran tidak akan begitu saja menyetujui instruksi atasan bila menghadapi situasi berbahaya, bila ia berpegang pada pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman profesionalnya. Walaupun ditekan oleh atasan, kompetensi, harga diri, dan keputusan moralnya akan mendukung kepercayaan dirinya untuk mengambil sikap. Akhirnya pembentukan karakter dan kompetensi memang seperti lingkaran malaikat, semakin kompeten semakin mudah karakter ditonjolkan.

       Dalam meningkatkan kompetensi yang optimal sangat penting untuk mengetahui positioning diri, hal ini akan berpengaruh pada upaya memfokus kan dan penghematan energi yang kita miliki. Positioning akan menentukan kompetensi seperti apa yang akan di bentuk. Untuk mengetahui positioning  terlebih dahulu harus memahami enam dimensi yang dikemukakan oleh J.L Holland,sebagai berikut;

1. Realistik

Seorang realis adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan cara mencari objektivitas dan tujuan serta tugas yang konkret, senang memanfaatkan segala sesuatu seperti peralatan-peralatan, mesin-mesin, manusia, dan hewan. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang memberikan tantangan fisik dan penugasan yang bersifat riil. Jenis pekerjaan yang disarankan bagi mereka adalah sebagai tenaga kerja terampil atau non terampil di bidang pertanian, permesinan, pekerjaan konservasi yang bersifat aoutdoo, dan sejenisnya.

2. Intellectual

Seorang intelektual adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya melalui pemanfaatn inteligensinya dengan cara memanfaatkan gagasan-gagasan, kata-kata, dan symbol-simbol. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang memberikan tantangan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan abstrak dan kreativitas. Jenis pekerjaan yang disarankan adalah sebagai ilmuawan, mengajar berbagai pengetahuan atau sebagai pengarang.

3. Social

Seorang social adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan cara memilih pekerjaan yang membutuhkan kemampuan interpersonal dan minat berinteraksi dengan orang lain. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk memahami dan mengubah perilaku manusia. Jenis pekerjaan yang disarankan bagi mereka adalah sebagai pekerja social pembimbing, pelayan, Pembina, dan pekerjaan yang memerlukan pengorganisasian.

4. Conventional

Seorang konvensional adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan cara memilih tujuan dan tugas yang memiliki sanksi sesuai dengan peraturan dan kaidah kemasyarakatan. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang membutuhkan sistematis/keteraturan dan rutinitas di dalam memproses berbagai macam informasi. Jenis pekerjaan yang disarankan bagi mereka adalah sebagai akuntan, berbagai jenis pekerjaan perkantoran, dan administrasi

5. Enterprising

Seorang (yang berjiwa) pengusaha adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan cara memilih tujuan dan tugas-tugas yang memperkenankan pemunculan kapasitas bekerja yang tinggi, minat, yang sangat besar untuk mencapai keberhasilan, hal-hal yang bersifat petualangan, penguasaan, dan kecenderungan bertindak atas dasar impuls. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang memberikan penghargaan atas kemampuan verbalisasi dalam rangka mendorong dan mempersuasi orang lain. Jenis pekerjaan yang disarankan bagi mereka adalah sebagai sales, wiraswasta, manajemen, politisi, foreign service, dan yang sejenisnya.

6. Artistic

Seseorang (yang berjiwa) artistic adalah orang yang berhasil mencapai kesuksesan dalam hidupnya dengan menggunakan perasaan, intuisi, emosi, dan imajinasinya untuk menciptakan produk yang bernilai seni. Orang-orang tersebut sangat cocok menghadapi lingkungan pekerjaan yang membutuhkan penafsiran dan penciptaan bentuk-bentuk artistic, melalui selera, perasaan, dan imajinasi. Jenis pekerjaan yang disarankan bagi mereka adalah sebagai pengarang, seniman, dan penyaji seni.