Debyan Haji Prastyo
Kepada:
Anggota QOLBUN SALIM
Waktu:
17 Januari jam 5:04
Pesan:
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Syukur Alhamdulillah kami masih bisa menyapa Anda semua, semoga selalu
dalam limpahan rahmat-Nya.
Shalawat serta salam semoga tetap kepada junjungan Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabatnya.
Sahabat, kali ini kami akan membahas lagi masalah Karakteristik lelaki
shalih, yaitu pada point;
SABAR MENGHADAPI UJIAN ALLAH.
A. Hidup adalah Ujian
Hakekat hidup manusia di dunia ini dalam pandangan islam adalah ujian.
Manusia diciptakan Allah untuk diuji, apakah mereka bersyukur atau
kufur. Allah mengabarkan dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang
bercampur, yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan),
karena itu Kami jadikan mereka dapat mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus, ada yang
bersyukur dan ada yang benar-benar kafir." (QS al-Insan, 76: 2-3).
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu
dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya).
Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS al-Anbiyaa', 21: 35).
"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka
sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan
sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu
bersabar?; dan adalah Rabb-mu Maha Melihat." (QS al-Furqan, 25: 20).
Dengan demikian, maka hidup itu adalah suatu perjuangan (jihad). Dan
tidak ada perjuangan tanpa resiko. Berjuang berarti berani berkorban.
Takut berkorban maka perjuangan tidak akan sukses.
Perjuangan dakwah dan jihad tidak pernah sunyi dari resiko. Dan pada
gilirannya akan membawa penderiataan dan kesakitan bagi si Da'I dan
mujahid. Selain itu adakalanya jihad meminta pengorbanan harta,
tenaga, waktu, keringat, air mata dan hingga nyawa. Sejauh mana
komitmen seseorang dengan jihad fie sabilillah, sebatas itu pula
kesiapan untuk berjuang di jalan Allah, seberapa banyak pengorbanan
yang ia keluarkan di jalan Allah, maka setinggi itulah kemuliaan dan
penghormatan yang diterima di sisi Allah kelak.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang-orang yang paling berat ujiannya adalah para Nabi dan
orang-orang shalih. Sungguh diantara mereka ada yang mengalami
kemiskinan sehingga ia tidak memiliki apa-apa selain pakaian yang
dipakainya. Dan ada yang diuji dengan penyakit kulit (bisul) sehingga
membawa maut. Dan diantara mereka memang ada yang lebih sukar untuk
ditimpa ujian dari pada diberi karunia (kekayaan)." (HR Ibnu Majah &
Ibnu Abi Ad-Dunya, lihat at Targhiib wa at Targhiib 4/141 - no: 5158).
Abu Hurairah radhiyallahu 'anh berkata, bersabda Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka ia diberi musibah
(penderitaan, kesengsaraan, kemiskinan)." (HR Bukhari, Ahmad dan
Malik).
"Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala'
dan sesungguhnya siapa yang ridha mendapat ujian, tentu baginya
keridhaan Allah, dan siapa yang murka mendapat ujian, tentu baginya
murka Allah." (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud).
"Tidak henti-hentinya ujian menimpa kepada orang mukmin laki-laki
maupun wanita, baik mengenai dirinya maupun sanak keluarganya atau
harta kekayaannya, hingga pada waktu menghadap Allah tidak ada lagi
yang tinggal dari dosa-dosanya." (HR Ahmad, Tirmidzi).
Bersambung Insya Allah....
Maha Benar Allah dan Rasul-Nya.
Semoga bermanfaat.
^^BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI^^
Sumber: Karakteristik Lelaki Shalih, Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman.
Pemberitahuan:
Sekarang QOLBUN SALIM juga bisa di akses melalui:
http://debyanhajiprastyo.blogspot.com/
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 komentar:
Posting Komentar