Rangga Adh
RAMADAN sudah pasti takkan lepas dari shalat taraweh. Shalat yang biasa dilakukan 11 atau 21 rakaat ini adalah ibadah yang disunahkan Rasulullah di Bulan Ramadhan. Seperti biasa dilakukan di setiap tempat, taraweh dilaksanakan berjamaah. Kurang afdol rasanya bila taraweh dilakukan sendiri-sendiri.
Tak ayal, jika mesjid yang biasanya tidak banyak didatangi jamaah, di bulan penuh rahmat ini akan lebih banyak didatangi jamaah, khususnya jamaah yang akan melaksanakan shalat taraweh.
Namun ada fenomena menarik dengan shalat taraweh berjamaah ini. Biasanya, di awal-awal Ramadhan, Mesjid penuh dengan jemaah yang shalat taraweh. Tapi di pertengahan hingga akhir Ramadhan, jemaah shalat taraweh ini lambat laun kian berkurang jumlahnya.
Hal seperti ini terjadi juga di salah satu mesjid yang berada di wilayah Pataruman, Tasikmalaya. Mesjid Bani Ismail yang sebagian besar jamaah adalah warga RW 11, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang ini, di awal Ramadhan memang sangat penuh saat taraweh. Bahkan jamaah rela melaksanakan di luar mesjid. Namun keadaan ini hanya bertahan sampai satu minggu. Kini, baru saja Ramadhan menginjak hari ke-9, jamaah sudah berkurang hingga mencapai 30% lebih.
Lantas, kenapa hal ini bisa terjadi. Beberapa orang yang sempat ditanya menjawab bahwa mereka memiliki alasan tertentu untuk meninggalkan jamaah shalat. Ada yang beralasan kerja, kepentingan, atau bahkan sedang di luar kota. Namun yang sangat tidak masuk akal adalah yang tidak memiliki alasan kuat, seperti mementingkan acara TV ataupun hanya alasan malas.
Memang, shalat yang satu ini tergolong shalat sunat yang jika tidak dilaksanakan, tidak akan membekaskan dosa pada seseorang. Namun kini, sebagai insan yang memiliki akal, kita dituntut berpikir. Apakah memilih melakukan hal yang tidaklah penting, dibanding melakukan hal yang akan menyelamatkan kita kelak?
0 komentar:
Posting Komentar